Minggu, 31 Juli 2011

Senyum-Senyum Kecil


Aku berangkat ketika sang surya baru terlelap. Pekerjaan ini kulakukan demi kedua buah hati kecil ku. Walau ku tahu ini bukan jati diriku yang sebenarnya. Kehidupan IbuKota yang keras membuat ku dengan sangat terpaksa menerima pekerjaan ini. Pekerjaan yang menuntut diriku berubah seutuhnya.

Si kecil Feri terbangun ketika diriku akan berangkat mencari nafkah. Feri kecil berkata, “siapa kakak? Di mana papa kak?”. Sontak batin ku terketuk mendengar ocehan si kecil. Wajah polosnya membuat wajahku tersenyum centil dan menjawab pertanyaannya, “kakak teman papamu Feri”. “Papa mu sedang bekerja, tidur lagi gih. Ntar kamu telat lagi kesekolah besok”. Dengan muka polosnya Feri langsung mengambil guling sontak terlelap kembali. Ku hela nafas panjang kemudian aku berangkat kembali ke tempat pekerjaan ku.

Kelihatannya malam ini jalanan sepi. Di terpa hujan mendadak yang turun dari sore hari tadi.Gina teman sepekerjaanku, (walau itu bukan nama aslinya)sudah menjajalkan dirinya di tepi jalanan kosong berhembuskan angin malam sesudah hujan yang menusuk tulang. Rok mininya yang terbelah menampakkan otot-otot pahanya yang sudah mulai kelihatan kendur.

Akhirnya, ada sebuah mobil yang menghampiriku. Kaca jendela hitamnya terbuka, terlihat di dalamnya ada 3 lelaki yang masih berdasi tersenyum nafsu melihatku berpakaian minim. Walau dada ini tak seindah wanita asli. Ku langkahkan kaki jenjangku mendekati mobil silver itu. “Hai, (dengan logat wanitaku) bisa di bantu mas-mas sekalian?”. Senyum nakal ku terlempar kewajah para laki-laki berdasi itu.

“Hmmm, kelihatannya kamu belum ada pelanggan malam ini. Berapa tarif untuk malam ini?”. Laki-laki yang memegang kemudi berkata demikian. Belum terhempas bibirku menjawab pertanyaannya, terdengar bunyi sirene dari kejauhan. Sontak jiwaku terhentak membuat tangan ku yang gemulai mulai melepas sepatu high heels yang kukenakan dan berlari sekencang-kencangnya.

Kelihatannya malam ini, Ibu Kota tak merestui ku mencari rezeki buat Feri dan si sulung Rizal. Dalam langkah gelap malam, aku tak pernah menyesalkan kehidupanku. Aku bersyukur masih memiliki senyum-senyum kecil dari buah hatiku. Meski tak seindah yang di harapkan oleh mereka dari seorang PAPA sepertiku. Aku akan terus menjalani hidup dengan pekerjaan apa saja agar senyum-senyum kecil mereka terus mekar hingga ku menghembuskan nafas dan meninggalkan semuanya.

-SELESAI-

Jumat, 29 Juli 2011

Musik Buat Semua

Cerita ini dimulai
Bila semua teman-temanku bernyanyi, aku hanya bisa terdiam. Aku tidak pernah tau harus bagaimana mengatakan pada dunia bertapa aku sangat ingin seperti mereka, bisa mendengar dan bernyanyi layaknya kehidupan normal.

Sayangnya aku terlahir dengan keadaan tuli, lebih sadisnya terkadang mereka orang-orang yang tidak pernah mengerti perasaanku berkata kalau aku “ BUDEK” dan itu dituliskan di kertas untukkku tepat di meja belajarku di kelas.

Tapi aku tidak pernah merasa ingin membalas semuanya, karena aku sadar inilah hidupku dan inilah takdirku.

Dulu semasa kecil mungkin aku tidak pernah merasa beban ini begitu besar dalam hidupku, ketika menyadari aku beranjak remaja dan melihat aku berbeda diantara sahabat-sahabatku. Di depan mading sekolahku tertulis sebuah pengumuman pembentukan tim musik sekolah, aku ingin ikut dalam tim itu tapi sayangnya aku hanya bisa meratapi nasibku. Aku pun pulang untuk bertemu dengan ayah, aku terduduk dengan wajah penuh kesedihan,

Dalam duniaku, hanya ayah yang bisa mengerti apa yang aku katakan. Walaupun itu harus dengan bahasa tangan yang ia pelajari dengan susah payah.
Aku mengetuk pintu untuk memberi tanda aku ada di kamar untuk bicara dengan ayah, ia melihatku dan melempar senyum.

“ Angel, ayo masuk. Silakan duduk disini nak, ada apa? Bagaimana pelajaran kelas kamu hari ini?”
Aku tertunduk, lalu ayah mulai bisa membaca wajahku.
“ Apa yang terjadi nak, ceritakan pada ayah?”
“ Ayah mengapa aku berbeda dari teman-temanku?”
“ Dalam hal?” tanya ayah padaku,
Aku menangis dan usiaku saat itu hanya 12 tahun dan duduk di sekolah menengah pertama.
“ Aku tidak bisa bernyanyi, tidak bisa mendengar.. Mengapa ayah?”
Ayah melihatku sambil tersenyum,
“ Apakah kamu merasa bersedih karena itu?”
“ Ya, aku sangat bersedih.. Aku ingin seperti mereka.. Bisa bernyanyi dan mendengarkan indahnya musik..”
“ Mengapa kamu ingin menjadi seperti mereka?”
“ Karena aku ingin menjadi tim musik sekolah, aku ingin ayah..”
“ Kalau begitu lakukan..”

Aku terdiam tidak bisa membalas pertanyaan ayah kemudian ia bangkit dan mengajakku ke ruangan gudang di belakang rumahku, ia mulai membersihkan debu-debu di sebuah meja panjang yang tadinya kupikir adalah meja makan. Ternyata itu adalah piano klasik. Aku memperhatikanya dengan heran,

“ Ini adalah peninggalan ibumu sebelum ia meninggal setelah melahirkan kamu, ayah sudah tidak pernah mendengarkannya sejak kamu terlahir..”
“ Lalu..?” tanyaku.
“ kamu mungkin terlahir tanpa bisa mendengar dan bernyanyi. Tapi kamu terlahir dari rahim seorang ibu yang berjuang agar kamu ada di dunia ini dan ayah percaya, Tuhan memberikan kamu dalam kehidupan karena kamu memang layak untuk itu.”
“ Tapi aku cacat, tidak normal dan tidak akan pernah bisa mendengar musik? Bagaimana caranya aku bisa seperti teman-temanku.”
“ Sayang kamu memang tidak bisa mendengarkan musik, tapi kamu bisa memainkan musik?”
“ Bagaimana caranya?”
“ Ayah ada disini untuk kamu dan percayalah, musik itu akan terasa indah bila kamu merasakannya dari hati kamu. “
“ Walaupun aku tidak bisa mendengar..”
Ayah duduk dikursi dan menyuruhku memperhatikannya bermain piano, Ia menutup matanya lalu memainkan arunan toth piano itu.
“ Anakku, rasakanlah musik itu dalam hati dan kamu akan tau bertapa Tuhan sangat mencintai siapapun makluk yang ia ciptakan. Walaupun kamu terlahir dengan keadaan cacat dan tidak bisa mendengarkan suara musik itu dari telinga kamu.. Kamu bisa dengarkan lewatkan hati kamu..”

Ayah mengajakku untuk menyentuh setiap toth piano dan kami bermain bersama, aku memang tidak bisa merasakan apa suara music itu tapi aku bisa merasakan nada dari jari yang ketekan dan itu membuatku bersemangat untuk berlatih piano klasik, aku tau ibuku adalah seorang pemain piano sebelum ia meninggal saat melahirkanku. Aku pun berjuang untuk bermain musik dan perlahan aku mampu membuat sedikit alunan music yang indah. Semua itu kurasakan dalam hatiku, semua itu kurasakan dalam jiwaku.

Beberapa minggu kemudian, aku mulai berani mendaftar dalam tim musik sekolahku dan guruku menerimaku walaupun ia tau aku cacat tapi setelah aku mainkan piano dan ia terkesan. Aku tau semua orang melihatku dengan aneh, seorang teman bernama Agnes datang padaku.

“ Hai orang cacat, apa yang bisa kamu lakukan dengan telingamu yang tertutup kotoran?”
Yang lain tertawa dan menambah kalimat yang melukai hatiku,
“ Dia mungkin mau jadi badut diantara tim kita, biarkan saja..”
Ejekan itu berakhir saat guruku datang, mereka semua kembali ke posisi mereka masing dalam alat music yang mereka kuasai. Ibu guru pembimbing kelas musik bersikap hangat padaku, ia memperkenalkanku pada semuanya.
“ Anak-anak mulai hari ini Angel akan bergabung dalam tim kita, semoga kalian bisa berkerja sama dengan Angel ya..”
“ Ibu apa yang bisa lakukan untuk tim kita, dia kan budek?” ejek Agnes.
“ Agnes!! ibu tidak pernah mengajarkan kamu untuk menghina orang lain, jaga sikap kamu. Walaupun Angel cacat secara fisik ia juga memiliki perasaan, tolong kendalikan kata-kata kamu.”
Aku senang ibu membelaku tapi itu malah membuat semua membenciku, ibu mempersilakan aku memainkan piano, dengan gugup aku bisa bermain dengan baik. Tidak ada satupun tepuk tangan dari teman-temanku, hanya ibu guru seorang. Ketika kelas bubar aku mendekat pada ibu guru, aku menuliskan apa yang ingin aku katakan kepadanya, Ia membacanya.
“ Ibu , aku mundur saja dari tim, aku tidak mungkin bisa menjadi bagian dari mereka. Karena aku ini cacat. Mereka tidak akan menerimaku?”
“ Tidak sayang, jangan berkata demikian, kamu special, kamu berbakat, mereka hanya belum terbiasa, percayalah kalau kamu sudah sering bermain dengan mereka. Kamu akan diterima dengan suka cita. Jadi ibu tidak mau mendengarkan kalimat kamu ingin mundur..”
“ Tapi bu, aku takut bila membuat semua jadi kacau.”
“ Anakku, beberapa minggu lagi, sekolah ini akan merayakan hari ulang tahunnya, ibu percaya kamulah satu-satunya orang yang layak mengisi tempat di bagian piano, karena teman kamu Rika ( pianis sebelumnya) telah mundur karena sakit cacar”

Aku pulang ke rumah dan memberi kabar kalau aku diterima dalam tim musik sekolah, ayah begitu gembira menunggu saat-saat aku akan berada dipanggung, ia terus melatih permainan pianoku. Aku tidak pernah cerita bertapa aku sangat diremehkan oleh teman-teman se-timku yang hanya menganggap aku sampah yang tidak layak disamping mereka. Mereka sering memarahi aku dengan kata-kata kasar lalu mereka menghinaku sebagai gadis caca, hal itu terus terjadi disaat kami berlatih persiapan untuk panggung sekolah . Mereka tidak pernah peduli apa yang kumainkan bila benar, mereka selalu bilang salah. Padahal aku yakin aku benar-benar memainkan musik piano ini, sedihnya saat aku bertanya dimana letak kesalahanku yang mereka jawab lebih menyakitkan.

“ Kamu ini tuli dan budek, bagaimana bisa kamu tau alunan musik yang kamu mainkan itu benar atau salah? Kamu membuat aku muak dengan sikap kamu yang sok pintar dan mencari muka di depan bu guru.” Kata Agnes padaku.
Aku menangis mendengarkan kalimat itu, aku berlari pulang ke rumah dan satu-satunya kalimat yang kudengar hanya satu. “ Pergi kamu gadis cacat, jangan pernah kembali ke tim kami, kami tidak sudi menerima kamu dalam kelompok ini.”
Aku menangis hingga di depan rumahku dan ketika aku tiba di gerbang rumahku, sebuah mobil ambulan ada didepan rumahku dan membawa ayah. Aku mengejar perawat yang membawa ayah, ayahku tampak tertidur tanpa bicara, seorang tetanggaku berkata padaku.
“ Ayahmu terkena serangan jantung, kamu ikut tante saja. Kita pergi bersama-sama ke rumah sakit.”
Aku shock dan menangis! Bagaimana hidupku tanpa ayah? Sepanjang perjalanan aku terus menitihkan air mata. Ayah tidak sadarkan diri sejak sakit jantungnya kambuh, ia memang memiliki sakit jantung sejak menikah padahal usianya masih sangat muda. tiga hari lamanya aku menemani ayah yang tidak pernah sadarkan diri. Tiga hari pula aku tidak pernah ke sekolah, bu guru bertanya pada Agnes mengapa aku tidak masuk hari ini?”
“ Mungkin Angel merasa tidak sanggup lagi bergabung dengan tim kita, dia itu bodoh bu! Selalu melakukan kesalahan dan dia pergi begitu saja saat latihan dan tidak pernah kembali hingga saat ini.”
Ibu guru mencoba pergi ke rumahku, tapi tidak ada seorang pun orang dirumahku. Aku tau beberapa hari lagi perayaaan musik di sekolahku akan dimulai. Mungkin memang sudah menjadi garis tangan hidupku, aku tidak boleh menjadi tim sekolah. Padahal aku sudah berjuang maksimal berlatih piano di rumah. Tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa selain menjaga ayahku karena ia lebih penting dalam hidupku, ia satu-satunya sahabatku yang bisa mengerti keadaan ku setelah ibu meninggal dunia.
Ya Tuhan jangan ambil ayahku, doaku setiap saat kepadanya

Seminggu kemudian,

Ayah tersadar dan melihat aku disampingnya. Ia tidak bisa bicara banyak, selain bertanya mengapa aku disini, mengapa aku tidak berlatih bersama tim musik disekolahku, aku berpura-pura berkata padanya kalau mereka memberikan aku izin menjaga ayah. Ayah marah padaku, ia bilang aku harus segera latihan dan ia ingin aku tampil disana.

“ Jangan pedulikan ayah saat ini, yang penting kamu harus bisa buktikan kepada semua orang kalau kamu bisa bermain musik dan tunjukkan kepada mereka kamu gadis yang sempurna ”

Aku tau itu berat, tapi aku tidak ingin ayah bersedih mendengar penolakkan sahabatku di sekolah, ia berjanji padaku akan lekas sembuh asal aku terus bersemangat latihan musik. Akhirnya aku pun pergi ke sekolah kembali dan masuk ke kelas musik. Ibu guru menyambutku dengan baik, dan langsung memintaku berlatih. Setelah ia pergi, Agnes dan kawan-kawan mendekatiku, mereka mendorongku hingga terjatuh.

“ Kamu itu makluk Tuhan paling menjijikan, jangan membuat tim kami malu dengan kehadiran kamu di tim music kami. tidak punya malu, padahal kami sudah mengusirmu..”

Aku terdiam, seorang teman mengatakan pada Agnes,
“ Percuma dia tuli, dia ga akan mendengarkan apa yang kita bicarakan.”
Agnes marah merasa aku tidak mendengarkan semua kemarahannya, Ia bersama teman-teman mendorongku hingga keluar ruangan, aku mengetuk pintu dan ketika tanganku berusaha membuka pintu, mereka menjepit tanganku tanpa ampun, aku berteriak kesakitan dan mereka tidak peduli
“ Astaga dia bisa menjerit juga ya.. kirain dia itu bisu, bisa teriak juga hahaha “ ledek mereka.
Mereka menyiksaku dan aku tidak berdaya. Tanganku terasa mati rasa, mungkin jariku patah. Aku meminta tetanggaku untuk membalut luka ini dan ia sangat terkejut dengan keadaanku. Aku berkata padanya aku terjatuh di jalan. Tapi aku tidak akan pernah menyerah untuk menjadi tim musik kelasku. Hingga hari itu tiba, dengan luka balut tanganku aku muncul di sekolah. Sebelumnya aku mengatakan pada ayah .
“ Ayah hari ini aku akan bermain musik dihadapan semua orang, ayah harus mendengarkan ya. “
“ Anakku, ayah pasti mendengarkan. Maaf saat ini ayah sedang sakit, ini adalah hari istemewamu. Tapi ayah sudah pikirkan bagaimana caranya. Ambil telepon genggam ayah dan biarkan itu menyala saat kamu mainkan.”
“ Baik ayah.” Aku menuruti ide cermerlang ayah.
Saat aku keluar ruangan, dokter mengatakan hal kecil disamping ayah “ Jantung anda melemah, anda harus terus berpikir positif sehingga cepat sembuh”
“ Anak saya akan manggung hari ini, itu membuat saya cemas”
“ Percayalah , anak anda adalah gadis luar biasa..”

Aku menangis menuju sekolahku, Saat aku tiba di sekolah, Agnes dan kawan-kawan melihatku dengan jijik. Sepertinya mereka tidak mau aku di panggung, mereka manarik bajuku dan menamparku di belakang panggung.

“ Pergi cepat, jangan pernah ada disini, kami akan tampil tanpa kamu. Cepat pergi? Sebelum ibu guru datang”
Tidak, aku tidak akan menyerah walaupun mereka menyiksaku. Aku sudah berjanji pada ayah untuk bermain musik di acara sekolah. Karena mereka mendapatkan aku tidak menyerah, akhirnya mereka mengancam tidak akan tampil dan memaksa aku tampil seorang diri, mereka ingin membuatku malu.
“ Baiklah, kami tidak akan tampil. Dan silakan kamu tampil sendirian, jadilah badut diatas panggung..”
Aku tidak mampu berbuat apa-apa ketika mereka mengikat rambutku layaknya orang bodoh, memoles mukaku dengan cat warna merah menyerupai badut sirkus. Aku tidak peduli, aku hanya ingin ayah bahagia dan menepati janji kepada ayah untuk tampil dalam panggung itu. Setelah puas mendandaniku seperti badut mereka pergi mendorong aku diatas panggung saat ibu guru yang bertugas menjadi pembaca acara memanggil tim kami dan aku muncul sendirian, mereka semua berlarian mengumpat.
“ DImana yang lain?” tanya ibu guru,
Aku terdiam, semua orang yang ada di bangku penonton menertawakan aku, mereka melihat badut yang sedang berada diatas panggung, aku sungguh tidak bisa berbuat-apa ap.
“ Astaga apa yang terjadi padamu dan yang lain pergi kemana? Kita tidak akan bisa menjalankan acara music ini.”

Aku mengambil kertas dan menuliskannya
“ Bu, izinkanlah aku bermain piano ini, aku sudah berjanji pada ayah untuk bermain piano , ia sedang terbaring lemas di rumah sakit, jantungnya melemah hari ini, aku takut ia akan semakin buruk bila tau aku gagal bermain bersama tim musik di sekolah”
Ibu menatapku, ia sadar bertapa aku sangat sulit.
“ Baiklah mainkanlah piano ini, tunjukkan pada dunia kalau kamu adalah orang special dengan musikmu”
“ Terima kasih bu.”
Ibu guru memberikan kata-kata sambutan kepada penonton yang terus tertawa karena melihat badut sepertiku, tapi aku tidak peduli. Dengan keunggulan 3g, aku mengadakan video call dan ayah tersenyum padaku memberikan semangat, keletakkan telepon itu diatas meja piano.
“Tuhan bimbing aku agar semua berjalan dengan baik. Dan dengarkanlah musik ini..”
Setiap denting musik mulai memecahkan semua tawa yang awalnya menghujatku, menghinaku, arunan musik ini membawa perjalanan kisahku untuk berjuang menunjukkan pada dunia, aku memang terlahir cacat, aku tidak pernah tau apa artinya musik, tidak tau bagaimana suara burung, suara ayah bahkan tragisnya aku tidak pernah tau suara yang keluar dari mulutku sendiri.
Tapi aku percaya, aku tercipta bukan tanpa tujuan dalam dunia ini. ketika lagu itu usai kumainkan, semua berdiri dan memberikan tepuk tangan, aku menangis. ibu guru memelukku, aku ingin ibu menyampaikan pesanku kepada penonton.

“ Terima kasih, memberikan aku kesempatan untuk berada ditempat ini. Kini aku tau mengapa aku berbeda, karena Tuhan mencintaiku. Aku tidak akan marah pada Agnes dan teman-teman, aku bersyukur karena mereka mengajarkan aku tentang ketekunan dan ikhlas. Termasuk ayah, yang selalu bilang padaku “ kita tidak perlu merasa sedih dengan keadaan kita, bagaimanapun bentuknya. Karena Tuhan memberikan kita nafas kehidupan dengan tujuan hidup masing-masing”
Ya aku percaya itu.
Tamat.

Rintihan Hati #3

Aku tidak berharap untuk menjadi orang terpenting dalam hidupmu.
Karena itu merupakan permintaan yang terlalu besar bagiku.
Aku hanya berharap suatu saat nanti jika kau melihatku,
Kau akan tersenyum dan berkata ,"Dialah orang yg selalu menyayangiku".


  • Bertanya satu fikiran. Aku kamu. Berikan jawaban dimana aku hari ini? Aku menyimpanmu di loker hatiku yang aku sendiri tak bisa membukanya.
  • Aku percaya, jika kita memang ditakdirkan bersama, Tuhan pasti berikan jalanNya. Mungkin bukan saat ini, tp pasti suatu saat nanti.
  • Menciummu, bukan caraku menambahkan catatan dosa, tapi menghimpun kenangan.
  • Engkau memberiku sedepa perpisahan, tapi kenangan selalu membawaku pada sejengkal kerinduan.
  • Jangan putus asa ketika masalah tak juga reda. Segala sesuatu pasti ada akhirnya. Terus berusaha & semua akan indah pada waktunya.
  • Aku tak bisa membayangkan hidup tanpamu, karena aku sudah menyiapkan terlebih dahulu.
  • Sekalipun badanku hancur, aku kan tetap tersenyum dalam doa mu.
  • 'Aku mencintai kamu' tidak ada artinya sampai kamu BERTINDAK membuktikan bahwa kamu benar-benar mencintainya.
  • Merasa bersalah saja tidaklah cukup. tapi baiknya akui kesalahan, minta maaf atas kesalahan, dan jangan ulangi kesalahan itu.
  • Di kata abadi tak terdapat kata Sempurna.

Kamis, 28 Juli 2011

Saling menghargai .. sebuah pengorbanan kaum lelaki demi gadisnya ..

Menghargai bukan meminta untuk di bandrol harga berapa rupiah , tapi tolong hargai demi sebuah hubungan yang di jalin agar punya posisi , bukan posisi sebagai kiper maupun sayap ataupun paha bawah , tapi sebuah posisi walau hanya setitik di relung hati .

Wahai para kaum hawa , tidakkah kau ingat seberapa kita para lelaki rela berkorban demi kamu . disini kamu akan melihat betapa perihnya kehidupan kami , demi mengembangkan sebuah senyum di wajahmu wahai para gadis .

1. Motor kami sering mogok saat ingin 'ngapel'

Yapp , motor kami selalu mogok , kamu para gadis tidak akan tahu mengapa motor kami mogok , yap benar , uang yang tadinya di gunakan untuk service motor , tapi kami gunakkan untuk membelikan sebuah hadiah istimewa saja kepada kamu , kami rela mendorong motor ber-mil mili meter demi bertemu kamu wahai kaum gadis .


2. Bensin kami sering habis .

Bensin kami sering mengalami kehabisan , dan yang paling kami syukuri bensin kami tidak habis saat bersama anda , biarkanlah kami para lelaki yang mendorong sendirian , sementara kamu para gadis senang sudah kami antar sampai tujuan :') , terkadang kami akan menghemat dalam mengisi bensin , yg seharusnya takaran 10rb , kami cukup mengisi 5rb .

3.Berhemat hemat jajan .

Kami rela berhemat hemat jajan , demi seseorang yang kami cintai , bahkan sering kami jatuh sakit akibat tidak jajan apa yang kami sukai , uang sisa jajan kami gunakan untuk nomor berikut .

4. Belikan kamu pulsa .

walaupun kamu ga minta , tapi jujur dengan pulsa kamu yang habis kami rela uang sisa jajan kami di gunakan untuk membelikan engkau sedikit pulsa , walau terkadang kami sering memaksa untuk membelikan engkau pulsa , tapi ingatlah , itu bentuk perhatian yang amat rindu dan mendalam dari seorang lelaki .

5. Hal yang paling mendasar dari hati lelaki .

ingatkah kau para kaum gadis ? kami sering mengajak engkau untuk makan walau sederhana?

dari segelintir jajanan, tahukah? apakah engkau melihat hati kami , di saat kami sedang makan bersama kamu kami selalu berfikir , apakah uang kami kurang ? kami sangat takut dan malu apabila uang kita kurang untuk makan walau di tempat yg sederhana bagimu , mungkin kamu ga akan ngeliat seberapa malunya kami kalau uang yang kita bawa kurang , walau kamu ingin membayarnya kami sangat tidak mau untuk di bayarkan , biarkanlah harga diri kami di lecehkan oleh abang2 tukang jajanan daripada harus kamu yang membayar ..

Walau kami kere , walau kami tongpes , kami akan selalu bisa membahagiakan kamu dengan cara cara apa yang kami bisa yg selalu menyiksa bathin dan pikiran kami hingga tak bisa tidur , apa yang harus kami perbuat untuk kamu apabila kami tidak memiliki uang yang pas untuk jalan bersamamu di kemudian hari .

Renungkanlah apa yang harus di renungkan , kami tidak minta untuk di hargai , tapi tolong jangan buat hati kami hancur , hati kami sangatlah rapuh , mencintai dengan banyak begitu banyak pengorbanan ( bukan pengorbanan macam bunuh diri , cuman cowok tolol pake bunuh diri segala ) dengan apa yang kami bisa ..

jangan sakiti kami , tolong hargai apa pengorbanan yg kami berikan untuk sebuah senyum di wajah kamu wahai para gadis .

dari petikan kata kata ini.

Dari sebuah kata menghargai , anda melihat sebuah potensi dari dua insan , apabila suatu katakata tersebut di tanamkan , maka hubungan dari dua insan manusia akan langgeng selamanya , saling menghargailah pasangan anda , jangan buat mereka kecewa dengan segala apa kekurangannya , cintailah kekurangannya , niscaya kau akan mendapat kelebihan darinya .

( 5 nomor di atas bukan berarti hanya 5 saja pengorbanan kami , tapi itulah yang paling sering kami rasakan )

sekian ...




Rintihan Hati #2

Biarkan lah rasa ini tetap untukku.
Bila saat kamu di asingkan dan di jauhi semua orang, cari lah aku. Aku yang akan selalu ada bagimu.

  • Malam semakin larut saatnya tubuhku beristirahat. Doamu akan selalu kudengarkan melalui tuhan sebagai perantaranya.
  • Perlahan tapi pasti tamparan dunia bagiku terasa menyakitkan.
  • Melihat keadaan sekeliling ketika senja, membuat sakit untuk diriku sendiri yang melihat mereka.
  • Jalan memanjang memberikan arti tersendiri di kehidupan.
  • Menemukan kembali jalanku dengan irama yang dahulu.
  • Ingin merajut kembali cinta yang telah lama terkoyak.
  • Musik membuat hidup lebih berarti daripada tanpanya seperti kamu.
  • Sedikit perasaan rindu membuat bintang jatuh di hadapanku.
  • Akan selalu ada harapan di balik doa mu.
  • Duduk termangu di sudut kamar sambil menatap K.A.M.U.

Beberapa Tanda Dia mencintaimu dengan tulus

1. Orang yang mencintai kamu tidak pernah bisa memberikan alasan kenapa ia mencintai kamu, yang ia tahu dimatanya hanya ada kamu satu²nya.

2. Orang yang mencintai kamu selalu menerima kamu apa adanya,dimatanya kamu selalu yang tercantik/tertampan walaupun mungkin kamu merasa berat badan kamu sudah berlebihan atau kamu merasa kegemukan .

3. Orang yang mencintai kamu selalu ingin tau tentang apa saja yang kamu lalui sepanjang hari ini, ia ingin tau kegiatan kamu.

4. Orang yang mencintai kamu akan mengirimkan sms seperti “slmt pagi”"slmt hr mggu” “slmt tidur”, walaupun kamu tidak membalas pesannya

5. Kalau kamu berulang tahun dan kamu tidak mengundangnya setidaknya ia akan telpon untuk mengucapkan selamat atau mengirim sms.

6. Orang yang mencintai kamu akan selalu mengingat setiap kejadian yang ia lalui bersama kamu, bahkan mungkin kejadian yang kamu sendiri sudah lupa setiap detailnya, karena saat itu adalah sesuatu yang berharga untuknya.

7. Orang yang mencintai kamu selalu mengingat tiap kata2 yang kamu ucapkan bahkan mungkin kata2 yang kamu sendiri lupa pernah mengatakannya.

8. Orang yang mencintai kamu akan belajar menyukai lagu-lagu kesukaanmu, bahkan mungkin meminjam CD/kaset kamu,karena ia ingin tau kesukaanmu, kesukaanmu kesukaannya juga.

9. Kalau terakhir kali ketemu, kamu sedang sakit flu, terkilir, atau sakit gigi, beberapa hari kemudian ia akan mengirim sms atau menelponmu dan menanyakan keadaanmu.. karena ia mengkhawatirkanmu.

10. Kalau kamu bilang akan menghadapi ujian ia akan menanyakan kapan ujian itu dan saat harinya tiba ia akan mengirimkan sms “good luck” atau menelponmu untuk menyemangati kamu.

11. Orang yang mencintai kamu akan memberikan suatu barang miliknya yang mungkin buat kamu itu ialah sesuatu yang biasa, tapi itu ialah suatu barang yang istimewa buat dia.

12. Orang yang mencintai kamu akan terdiam sesaat,saat sedang berbicara ditelpon dengan kamu, sehingga kamu menjadi binggung saat itu dia merasa sangat gugup karena kamu telah mengguncang dunianya.

13. Orang yang mencintai kamu selalu ingin berada didekatmu dan ingin menghabiskan hari2nya denganmu.

14. Jika suatu saat kamu harus pindah ke kota lain untuk waktu yang lain ia akan memberikan nasehat supaya kamu waspada dengan lingkungan yang bisa membawa pengaruh buruk bagimu.

15. Orang yang mencintai kamu bertindak lebih seperti saudara daripada seperti seorang kekasih.

16. Orang yang mencintai kamu sering melakukan hal2 yang konyol spt menelponmu 100x dalam sehari, atau membangunkanmu ditengah malam karena ia mengirim sms atau menelponmu. karena saat itu ia sedang memikirkan kamu.

17. Orang yang mencintai kamu kadang merindukanmu dan melakukan hal2 yang membuat kamu jengkel atau gila, saat kamu bilang tindakannya membuatmu terganggu ia akan minta maaf dan tak kan melakukannya lagi.

18. Jika kamu memintanya untuk mengajarimu sesuatu maka ia akan mengajarimu dengan sabar walaupun kamu mungkin orang yang terbodoh di dunia!

19. Kalau kamu melihat handphone-nya maka namamu akan menghiasi sbgn besar “INBOX”nya.Ya ia masih menyimpan pesan dari kamu walaupun pesan itu sudah kamu kirim sejak berbulan2 bahkan bertahun2 yang lalu.

20. Dan jika kamu menghindarinya atau memberi reaksi penolakan, ia akan menyadarinya dan menghilang dari kehidupanmu walaupun hal itu membunuh hatinya. Karena yang ia inginkan hanyalah kebahagiaanmu.

21. Jika suatu saat kamu merindukannya dan ingin memberinya kesempatan ia akan ada disana menunggumu karena ia tak pernah mencari orang lain. Ya…………ia selalu menunggumu.

Rintihan Hati #1

Aku punya dua mata yang tak selalu melihatmu.
Aku punya dua tangan yang tak selalu bisa menyentuhmu.
Aku punya dua kaki yang tak selamanya bisa berjalan bersamamu.
Tapi aku punya hati, yang akan selalu mengingat dan menyayangimu.
  • Alunan musik merdu. Ingin menyanyikan sebuah lagu untukmu agar kau segera kembali.
  • Satu persatu semuanya meninggalkan aku disini. Tertindih langit seorang diri.
  • Segera ingin memimpikanmu mengusap hujan dan rintihan di mataku.
  • Semua menjadi dilema dan takkan pernah lepas hingga semuanya tertata rapi kembali.
  • ABCDEFGHIUVWXYZ|Huruf setelah I dan sebelum U nya kemana?|Aku menghapus semua yang menghalangi antara I dan U.
  • Aku senang hidup karena senyummu.
  • Terkadang lebih sakit untuk berharap, sakit untuk perduli. tapi berjanjilah kau tak akan berhenti untuk berharap dan perduli.
  • Mimpi, bagi mereka yang bisa terlelap tanpa ada pikiran.
  • Harapan, sesuatu untuk di wujudkan tanpa harus dijadikan beban.
  • Menunggu keajaiban yang tak kunjung datang.

Api dan Cinta yang Tak Pernah Padam

Cerita ini di mulai ketika hatiku dan hatinya terpaut dan berpadu kasih untuk hari-hari ke depan. Di mulai ketika aku bertemu dengannya di sekolah yang tak perlu di sebutkan namanya. Ketika ku melihatnya untuk pertama kali, ia bagaikan petir yang memecahkan kesunyian waktu ku disekolah.

Walau ku tahu aku tak memiliki apa yang di miliki seperti yang di miliki teman-temanku, tapi aku mempunyai segenap keberanian untuk mendekatkan diriku dengannya. Memang awal itu langkah yang penting untuk melakukan sesuatu, tetapi aku yakin apa yang kulakukan dan apa yang kupikirkan akan sejalan.

Dengan sedikit usaha aku berhasil mendapatkan nomor handphone-nya. Dengan modal seadanya ku beranikan untuk membuat pesan singkat kepadanya. Dan berharap dia akan membalas pesan ku. Tak lama setelah ku berharap apa yang kupikirkan terjadi. Dia merespon pesan singkat ku dengan berkata,”Maav, ini siapa ya?”.
Aku sudah tahu apa yang akan dikatakannya itu. Wajar saja jika nomor yang tak dikenal masuk ke Inbox pesannya. Lalu aku berkata “Ini aku, Leo. Teman sekelasmu”. Ya, mungkin itu saja yang bisa ku perkenalkan untuk pertama kali kepadanya. Aku tak berharap yang muluk-muluk pada waktu itu.

Singkat saja, setelah 1 bulan perkenalan ku melalui pesan singkat yang ku kirimkan pertama kali akhirnya aku mendapatkan hatinya. Dengan rasa bangga aku luapkan dengan kata-kata pertama sayang ku kepadanya. Mungkin itu masa indah yang kurasakan saat itu. Tak ku sangka, walau aku tak memiliki yang dapat di sebut dengan mobil, sepatu atau baju yang bagus seperti teman-temanku miliki aku bisa memiliki hatinya.
Hari-hari yang kulewati dengannya membuat ku semakin dan SAYANG dan CINTA kepadanya. Aku dan dia tak bisa menyangkal hal itu. Tetapi, lama-kelamaan apa yang tak kuinginkan hadir. Seorang lelaki yang lebih dari ku muncul dihadapannya. Aku berfikir ini bukan suatu hal yang bagus untuk kedudukan ku di hatinya.

Apa yang kusebut “Api Cemburu” pun muncul. Dengan sikap arogan aku menghakiminya bahwa ia ingin berpindah hati kepada lelaki tersebut. Tetapi ia langsung menyangkal dan berkata,”Dia, hanya teman biasa yang asik untuk diajak mengobrol dan bermain”. Dengan melihat mata dan bibir nya yang bergetar sikap arogan ku melemah dan hilang. Aku meminta maaf kepadanya karena aku telah menghakiminya dengan sikap yang tidak pantas untuk di sebut sebagai kekasih.

Aku hanya tidak ingin ia berpindah ke lain hati. Karena aku sangat mencintainya saat ini dan untuk seterusnya. Tapi “Api Cemburu” ini tak kunjung padam ketika melihat ia dan lelaki itu berdekatan dan saling bercanda satu sama lain. Apa yang tidak ku harapkan akhirnya benar-benar terjadi.

Dia dan lelaki itu telah menjalin hubungan tersembunyi dari ku. Apa yang harus ku perbuat? Aku bingung, marah, dan tak tahu apa yang terjadi di dalam hati ku ini. Akhirnya aku menemukan jawabannya. Aku segera menemuinya dengan wajah tersenyum. Dan menanyakannya satu pertanyaan tidak lebih.

“Apa benar kau telah menjalin hubungan dengannya?”. Dengan mata yang berbinar, ia berkata,”Maafkan aku sayang”. Dan aku tahu apa makna dari kata tersebut. Aku pergi meninggalkannya yang berlinang dengan air mata dengan tersenyum dan hati yang tersayat. Akhirnya ia lebih memilih lelaki yang mungkin bisa di bilang hidupnya lebih dari ku.
Aku tak pernah menyesal telah menyayanginya selama ini. Karena ia cinta pertama dan terakhirku hingga kami menyelesaikan sekolah kami. Aku selalu tersenyum ketika melihat wajah bahagianya walaupun dalam hatiku bagaikan tercabik dan dikoyak bagai makanan yang akan di makan oleh burung Elang(pemangsa).

Ketika mereka menikah aku menghadiri hari bahagia mereka. Dengan seperti biasa gaya ku yang bisa di bilang hanya pas-pasan aku memberanikan diri untuk menggemgam dan melihatnya untuk terakhir kali. Aku tidak habis pikir dan tak mengerti, pada saat itu rasa CINTA, SAYANG dan Api Cemburu ku bagaikan tak padam terhadapnya. Ya, mungkin cuma itu yang bisa kuberikan untuknya. Aku lebih memilih hidup menyendiri atau menunggunya.


-SELESAI-